Kamis, 22 Februari 2024

PSC Keuangan Pada Perusahaan

 PSC dalam akuntansi biasanya merupakan singkatan dari "Perusahaan Pelayanan Profesional". Ini adalah jenis struktur hukum yang sering digunakan oleh para profesional seperti akuntan, pengacara, dokter, insinyur, dan konsultan untuk menjalankan bisnis mereka.


Berikut adalah beberapa karakteristik utama dari Perusahaan Jasa Profesional:

     Tanggung Jawab Terbatas: Seperti bentuk korporasi lainnya, PSC menawarkan perlindungan tanggung jawab terbatas kepada pemilik/pemegang sahamnya. Artinya, aset pribadi pemiliknya umumnya terlindungi dari kewajiban dan hutang bisnis.

     Perpajakan: PSC dikenakan pajak sebagai entitas yang terpisah dari pemiliknya. Mereka mengajukan pengembalian pajak mereka sendiri dan dikenakan tarif pajak perusahaan. Namun, beberapa PSC mungkin memilih untuk diperlakukan sebagai Korporasi S untuk tujuan perpajakan, yang memungkinkan pendapatan untuk "disalurkan" ke pemegang saham dan dikenakan pajak sesuai tarif pajak masing-masing.

     Kepemilikan: PSC dapat memiliki banyak pemilik atau pemegang saham, dan kepemilikan biasanya dapat dialihkan secara bebas, tunduk pada perjanjian pemegang saham atau batasan hukum apa pun.

     Peraturan: PSC tunduk pada peraturan dan persyaratan perizinan tertentu tergantung pada profesi yang mereka geluti. Misalnya, PSC yang dibentuk oleh sekelompok dokter harus mematuhi peraturan dari dewan medis atau badan pengawas terkait lainnya.

     Standar Profesional: Pemilik PSC umumnya mempunyai standar profesional yang tinggi di bidangnya masing-masing. Mereka mungkin tunduk pada kode etik, aturan etika, dan persyaratan perizinan profesional.

     Persyaratan Nama: Tergantung pada yurisdiksinya, mungkin ada persyaratan khusus mengenai nama PSC, yang seringkali mengharuskannya menyertakan istilah seperti "Perusahaan Profesional" atau "P.C." untuk menandakan statusnya.

     Tata Kelola: Seperti perusahaan lain, PSC memiliki struktur tata kelola formal, biasanya mencakup dewan direksi, pejabat, dan rapat pemegang saham.

Penting bagi para profesional yang mempertimbangkan untuk membentuk PSC untuk berkonsultasi dengan penasihat hukum dan keuangan yang memahami peraturan dan persyaratan khusus di yurisdiksi dan industri mereka.


Contoh Instrument keuangan Perusahaan

Instrument keuangan merupakan alat yang digunakan untuk tujuan keuangan. Ini mencakup berbagai jenis aset, kontrak, atau surat berharga yang diperdagangkan atau digunakan untuk tujuan investasi, lindung nilai risiko, atau pengelolaan keuangan lainnya. Beberapa contoh instrument keuangan meliputi:


 

  1. Saham: Bagian kepemilikan dalam sebuah perusahaan.
  2. Obligasi: Surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan.
  3. Mata uang: Aset yang digunakan sebagai alat pembayaran dan pertukaran dalam perdagangan internasional.
  4. Derivatif: Kontrak keuangan yang nilainya berasal dari aset lain yang mendasarinya, seperti opsi atau futures.
  5. Reksa dana: Pool investasi yang dikelola secara profesional yang menggabungkan dana dari berbagai investor untuk berinvestasi dalam berbagai aset.
  6. Sertifikat deposito: Surat berharga yang diterbitkan oleh bank yang menjanjikan pembayaran bunga atas deposito tertentu.
  7. Hipotek: Pinjaman yang dijamin dengan aset properti.

Ini hanya beberapa contoh instrument keuangan yang umum. Ada banyak jenis lainnya yang digunakan dalam berbagai situasi keuangan. Keputusan investasi dan pengelolaan risiko seringkali melibatkan penggunaan berbagai instrument keuangan ini.